Rabu, 11 Agustus 2010
Senin, 02 Agustus 2010
asuhan neonatus
ASUHAN NEONATUS, BAYI DAN BALITA
1. Neonatus normal
· Pengertian :
Neonatus adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran & harus menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterine ke kehidupan ekstrauterin.
· Perawatan bayi sesudah lahir :
1. Membersihkan jalan nafas
2. Memotong dan merawat tali pusat → 3 jari dari pusat
3. Mempertahankan suhu tubuh bayi
4. Identifikasi bayi → nama by/ibu, tgl lhr, jns klmin, sidik kaki by/jr ibu, PB, BB, lika, lida
5. Pencegahan infeksi → alat steril
2. BBL bermasalah
→ BBL yg lahir dg kelainan kongenital
A. Anomali perkembangan ekstremitas
1. Adaptili → tdk tdp jari / hilangnya 1/lbh pd jr tangan/kaki
2. Amelia → tdk tdp anggota gerak baik lengan maupun tungkai
3. Mikroamelia → anggota gerak kecil, batang dr ekstremitas tdk ada → pendek
4. Polidactili → terlalu banyak jr / tdp jr ekstra
5. Sindactili → jr2 mengalamim perlekatan, jr tangan/kaki berkembang bersamaan mungkin mengenai kulit / dpt jg tulang
6. Klupfoot (talipes) → kaki yg berputar kluar dr posisi normalnya
Macam :
1. Varus : bengkok k arah depan
2. Valgus : bengkok k arah luar
7. Dysplasia Pinggul
→ berkembang tdk sempurna pd pinggul. Derajat < berkembangny pingul d gmbarkan sbg :
1. Subluksasi Sendi Pinggul
2. Dislokasi Sendi Pinggul
3. Dysplasia Asetabular / Preluksasi
B. Nevi
→ tanda abnormal pada kulit yang mungkin tdp saat lahir / mungkin timbul kemudian dlm hidup.
Macam :
1. Nevivaskular
→ disebabkan pertumbuhan yg berlebihan dr pemb.darah / pemb limfe
2. Nevi Flammeus
→ bercak berwarna anggur, rata, lesi keunguan yg tdp saat lahir, tdk bs hilang
3. Nevi Vaskulosus / tanda stroberi
→ lesi kemerahan, menonjol yg tdp saat lahir & berkembang setelahnya
4. Nevi kavernosus hemangiomas
→ tonjolan kemerahan & lesi ungu
5. Limfangioma
→ peningkatan lesi yg sebagian besar tdd pemb limfe berwarna kekuningan.
C. Kelainan cranial
1. Hidrosefalus → penumpukan cairan
2. Mikrocepali → kondisi dmn otak gagal tumbuh, akibatny tjd retardasi mental dlm derajat yg berbeda pada setiap anak
3. Kranius tosis
→ 1 sutura / > menutup terlalu dini
4. Anechepalus → tdk tdp ny batok kpla
D. Kelainan neural tube
1. Sumbing bibir & sumbing langit2
→ kelainan yg diakibatkan krn struktur embrionik wajah gagal u/ bersatu, kel ini dpt tjd scr terpisah/gab. Shg membentuk sumbing unilateral tunggal & sumbing bilateral dr bibir sampai langit2 lunak
2. Atresia esophagus & fistula trakeo esophagus
→ kelainan congenital dmn segmen atas esophagus dlm keadaan buntu
→ kelainan congenital dmn struktur embrionik gagal u/ membagi mjd esophagus& trakea yg terpisah menyebabkan suatu celah d antara ke2 struktur
E. Hernia
→ penonjolan kluar suatu organ / bag dr organ mel dinding rongga yg normal t4 organ tsb.
1. Hernia umbilikalis
→ keluarny pemb umbilicus melalui suatu ostium pd dinding abdomen
2. Hernia inguinalis & H femoralis
HI : penonjolan perotonium mel dinding abdomen dlm kanalis inguinalis , tjd pd laki2, terlihat spt suatu masa dlm skrotum
HF : penonjolan perotonium mel dinding kanalis femoralis , tjd pd gadis & terlihat sbg masa kecil pd permukaan anterior paha
3. Omfalosel
→ pembengkakan d t4 tali pst berhub dg abdomen
F. Kelainan-kelainan Genetalia
1. Kelainan anus inferforata
→ anus kliatany normal tetap pd kenyataanya abnormal/buntu
2. Hipospadias
→ uretra pd anak laki2 terbuka d suatu t4 sepanjang permukaan bawah penis
3. Epispadias
→ uetra terbuka pd permukaan atas penis
4. Kriptorsidisme
→ testis tdk turun / testis tersembunyi yaitu tdk tdpny salah 1 testis /keduanya dlm kantong skrotum
3. Trauma pd bayi baru lahir
a. Trauma krn klahiran dg ekstraksi vakum/cunam
1. Molding / molase (penyisipan) → bentuk tengkorak asimetris, bersifat sementara yg d sebabkan proses klahiran bias any d sebabkan partus lama.
2. Kaput Suksadenium → pembengkakan difusi jaringan lunak kepala (berisi getah bening), yg dapat melampaui sutura garis tengah
3. Sefalhematom → perdarahan subperiosteal akibat kerusakan jaringan periosteum krn tarikan/tekanan jalan lahir, & tdk pernah melampaui batas sutura garis tengah
4. Perdarahan subaponeurosis → perdarahan dlm otak yg d tandai dg pembengkakan kepala yg asimetris dg batas pembengkakan yg tdk jelas, shg menimbulkan bentuk muka yg aneh.
5. Kerusakan saraf perifer → muka tampak asimetris (paralisis nervus fasialis), bila menangis mulut miring k bawah → biasa tjd pd cunam
6. Trauma pd kulit → biasanya tjd akibat partus lama / pers eks. Cunam
7. Perdarahan Subkonjungtiva & ptekhie
→ menghilang dlm waktu 1-2 mgg
8. Perdarahan retina → perdarhan bersifat sementara & akan meghilang dg sendirimy
9. Kelainan sentral → iritsi sentral ini dpt tjd krn edema / hiperemi npd beberapa bagian otak
10. Perdarahan / gangguan sirkulasi otak → perdrh dpt d sebabkan o/ trauma
b. Trauma pd kelahiran dg SC
- Asfiksia neonatorum
- Depresi pernafasan akibat obat anastesi
c. Trauma pd klahiran dg presentasi bokong
1. Perdr intracranial
2. Kerusakan medula spinalis / saraf perifer yg berdekatan
d. Trauma pd kelahiran dg pres muka
e. Trauma pd kelahiran dg letak lintang
4. Neonatus beresiko tinggi
Ø Pengertian : by yg memiliki kemungkinan > u/ mengalami kematian / mjd sakit berat dlm masa neonatal
Ø Keadaan neonatus yg tmsk kategori resti :
a. Lahir sblm mgg k 37 / sesudah mgg k 42 khamilan
b. BB < 2500 gr / > 4000 gr
c. Menyimpang dr ukuran & p’kembangan seharusny (BBLR)
d. AS 0-4 pd 1 mnt pertama
e. Ibu yg puny riwyat peny infeksi, KPD, permasalahn social yg berat
f. Pers melalui tindakan pembedahan / kelahiran d sertai suatu peny. Mis: hidramnion, solusio plasenta, plasenta previa.
Ø Factor-faktor yg berpengaruh al :
1. Kondisi ibu :
- Usia ibu < 16 th / > 35 th, anemia, hipertensi, DM, KPD, merokok, obat2, alcohol, perdarahan
2. Kondisi janin :
- Kehamilan ganda, bunyi jantung abnormal, asidosis dll
3. Kondisi bayi / neonates :
- Perdarahan, kelainan plasenta, AS, g3 kardio respiratory
4. Kondisi kelahiran :
- Premature, postmatur, persalinan lama, kel letak, SC, prolaps tali pusat dll.
A. BBLR
→ semua by baru lhr yg beratnya < / = 2500 gr (WHO, 1961)
Menurut kongres European perinatal medicine ke II th 1970 BBLR di golongkan mjd :
- By < bln adl by dg masa kehamilan < 37 mgg (259 hr)
- By cukup bln adl by dg masa khamilan dr 37 mgg – 42 mgg (259-293 hr)
- By > bln adl by dg masa khamilan mulai dr 42 mgg / >
BBLR di bagi mjd 2 golongan :
1. Prematuritas murni
· Definisi : neonatus dg usia khamilan < 37 mgg & punya BB sesuai dg BB u/ masa khamilan
· Penyebab :
- Faktor ibu : peny yg d derita ibu, usia, trauma fisik & psikologis, multigravida jarak persalinan terlalu dekat dll.
- Faktor janin : hidramnion, khamilan ganda, kelainan kromosom dll
- Faktor lingkungan : t4 tinggal, radiasi, zat-zat racun
· Karakteristik
- BB < 2500 gr, PB < 45 cm, lida & lika < 30 & 33 cm
- UK < 37 mgg
- Kepala > drpd badan
- Kulit tipis transparan
- Lanugo banyak
- Lemak subkutan <
- Ubun2 & sutura lebar
- Genetalia blm sempurna
- Bayi kecil
- Pergerakan < & lemah
- Reflek lemah
- Banyak tidur, lemah
· Penyakit pd by premature
- Sindrom distress pernafasan (peny. Membrane hialin)
- Aspirasi pneumonia
- Perdarahan intraventikular
- Fibroplasia retrolental
- Hiperbilirubinemia
2. Dismaturitas
· Definisi :
Bayi lahir dg BB < BB seharusnya u/ masa khamilan, hal ini krn g3 pertumbuhan dlm kandungan (KMK). Dismatur dpt tjd dlm preterm, aterm, & posterm.
· Etiologi :
Tiap keadaan yg mengganggu pertukaran zat antara ibu & janin. Penyebab yg lain = penyebab prematuritas murni
· Karakteristik :
a. Preterm : = bayi prematuritas murni
b. Term & posterm :
1. Kulit berselubung verniks keseosa tipis
2. Kulit pucat / bernoda mekonium, kering keriput tipis
3. Jaringan lemak d bawah kulit tipis
4. Bayi tampak gesit, aktif & kuat
5. Tali pusat berwarna kuning k’hijauan
B. Asfiksia Neonatorum
· Definisi :
Keadaan dmn bayi tdk dpt bernafas scr spontan & teratur
· Penyebab :
Towel (1966) menggolongkan penyebab kega2lan pd by al :
1. Faktor ibu : hipoksia, usia, gravid 4 org / >, sosek rendah, smua peny. pemb darah ibu yg mengganggu pertukaran gas janin. Mis: tinggi kolesterol, hiper & hipotensi, jantung, g3 kontraksi uterus.
2. Faktor plasenta : solusio plac, plac previa, perdarahan plac.dll
3. Faktor janin : tali pst menumbung, IUGR, premature, klainan congenital pd neonatus, lilitan tl pusat
4. Faktor persalinan : partus lama, partus dg tindakan dll
· Gejala & tanda :
- Pernafasan cepat
- Pernf cuping hidung
- Sianosis
- Nadi cepat
- Nilai apgar < 6
Penilaian Apgar
Tanda | Skor | ||
0 | 1 | 2 | |
Frek. Jantung | Tdk ada | < 100/mnt | >100 x / mnt |
Usaha bernafas | Tdk ada | Lambat, tdk teratur | Menangis kuat |
Tonus otot | Lumpuh | Ekst. Agak fleksi | Gerakan aktif |
Refleks | Tdk ada | Gerakan sedikit | Gerakan kuat/melawan |
Warna kulit | Biru /pucat | Tbh kmerahan, ekst.biru | Sluruh tubuh kmerahan |
Pengenalan bayi resiko tinggi
Tdd 3 tahapan :
1. Vigorous baby (asfiksia ringan)
→ AS 7-10
2. Mild-moderate asfiksia (asfiksia sedang)
→ AS 4-6, frek jantung > 100x/mnt, tonus otot <, sianosis, reflek iritabilitas tdk ada
3. Asfiksia berat
→ AS 0-3, frek jantung < 100x/mnt, tonus otot buruk, sianosis berat, pucat, reflek tdk ada.
Hiperbilirubinemia
→ suatu keadaan kadar bilirubin serum total yg < 10 mg% pd mgg pertama.
Tanda hiperbilirubin bila :
a. Tjd pd 24 jam pertama
b. Peningkatan konsentrasi bilirubin 5 mg% atau >/24 jam
c. Konsentrasi bilirubin NCB 10 mg% & NKB 12,5 mg %
d. Ikterus disertai proses hemolisis
e. Ikterus yg disertai keadaan BB lhr < 2000 gr, masa gestasi < 36 mgg, asfiksia, hipoksia, sindrom g3 pernafasan, infeksi, trauma lahir pd kepala, hipoglikemia.
C. Ikterus
- Pengertian : suatu gejala yg sering ditemukan pd bayi baru lahir
- Ikterus terbagi 2 :
1. Ikterus fisiologis → ikterus yg timbul pd hari ke 3-4 serta tdk mempunyai dasar patologis / tdk mempunyai potensi mjd kern ikterus
Tanda-tandanya :
- Timbul pd hari ke 3-4
- Bayi tampak sehat / normal
- Menghilang paling lambat 10-14 hr
- Tdk ada factor resiko
2. Ikterus patologis → ikterus yg mempunyai dasar patologis / kadar bilirubin mencapai suatu nilai yg di sebut hiperbilirubinemia.
Tanda-tandanya :
- Tjd dlm 24 jam pertama
- Cepat berkembang
- Bisa disertai anemia
- Menghilang > lama / > 2 mgg
- Peningkatan bilirubin > 5 mg % / hari
- Punya hub. dg proses hemolitik
- Penyebab :
a. Produksi bilirubin yg berlebihan
b. G3 transportasi dlm metabolism
c. G3 konjugasi hepar
d. G3 dlm ekskresi
- Gejala :
Warna kulit tubuh tampak kuning
- Penatalaksanaan :
· Bayi di rawat spt by br lhr normal (memandikan, perawatan tl pusat, pemberian ASI yg adekuat)
D. Hipotermi
→ Keadaan dmn by suhunya < 36 ° C dg pengukuran pd ketiak
Penggolongan hipotermi :
1. Stress Dingin / cold stress
- Suhu 36°C – 36,5° C
- Kaki teraba dingin
- Kemampuan menghisap <
- Letargi (aktivitas berkurang)
2. Cedera Dingin / cold injuri (hipotermi sedang)
- Suhu 32°C – 35,9°C
- Aktivitas berkurang
- Pernafasan lambat & tdk teratur (< 40x / mnt)
- Bunyi jantung lambat < 100 x/mnt
3. Hipotermi berat (32 ° C)
- Muka, ujung jari & tangan berwarna merah terang → “ cherry red ”
- Bagian tubuh lain pucat
- Scelerema (kulit mengeras & betis, bokong merah)
- Edema → punggung – seluruh tubuh
E. Hipertermi
Prinsip dasar :
- Lingkungan yg terlalu panas jg berbahaya bagi bayi
- Hipertermi tjd jika bayi d letakkan d dekat api / R. berudara panas
Penilaian Hipertermi BBL :
- Suhu bayi > 37,5°C
- Frekuensi RR > 60 x/ mnt
- Tanda2 dehydrasi
- BB ↓
- Turgor kulit ↓
- Oliguri
Penanganan hipertermi BBL :
- By di pindahkan ke R.yg sejuk dg suhu kamar 26° - 28°C
- By d seka dg air biasa / kain basah sampai tubuh bayi normal (jgn air es)
- Berikan cairan intravena sampai dehidrasi teratasi
- Antibiotik diberikan apabila ada infeksi
F. Tetanus Neonatorum
→ peny tetanus yg tjd pd neonatus yg d sebabkan o/ clostridium tetani yaitu kuman yg mengeluarkan toxin & menyerang system syaraf pusat.
Factor resiko tjdny TN :
- Perawatan tl pusat tdk memenuhi syarat
- Pertolongan pers tdk memenuhi syarat 3B (bersih t4, diri, penolong)
- Imunisasi TT bumil tdk d lakukan tdk lengkap
Gejala :
- Masa inkubasi 3-10 hr
- Sulit menetek
- Mulut mencucu spt ikan
- Dpt tjd spasmus otot yg luas & kejang umum
- Leher kaku
- Dinding abdomen kaku, mengeras kadang2 tjd kejang otot pernafasan & sisnosis
- Suhu meningkat
- Ekstremitas terulur & kaku
- Bayi sensitif thdp rangsangan, gelisah & kadang2 menangis
Penanganan :
- Mengatasi kejang dg injeksi diazepam
- Menjaga jl nafas tetap bebas
- Mencari t4 masuknya spora tetanus
- Mengobati penyebab tetanus dg ATS & antibiotic
- Perawatan adekuat kebutuhan oksigen
- Keseimbangan cairan & elektrolit
- By d letakkan d kamar yg tenang
5. Kegawatdaruratan pd neonatus
Kondisi / masalah segera setelah lahir yg dpt dikategorikan sbg kegawatdaruratan meliputi :
a. Tidak bernafas / nafas megap2
b. Sukar bernafas (hitung nafas dalam semenit < 30 / > 60, tarikan dinding dada ke dlm yg kuat / suara merintih)
c. Sianosis (biru)
d. Prematur / BBLSR (< 32 mgg / < 1500 gr)
e. Letargi
f. Hipotermi
g. Kejang
Penanganan segera yg perlu d lakukan pd 3 kondisi gawat darurat yaitu bila by tdk bernafas, megap2, sianosis / sukar bernafas.
Penanganan secara umum meliputi :
a. Keringkan bayi, ganti kain yg basah & bungkus dg pakaian hangat kering.
b. Jika blm dilakukan, sgera klem & potong tl pusat.
c. Letakkan di bawah t4 yg keras & hangat untuk resusitasi
d. Lakukan pedoman pencegahan infeksi dlm melakukan tindakan perawatan & resusitasi
6. Neonatus, bayi & anak balita dg peny yg lazim tjd
Beberapa penyakit yang lazim terjadi pada neonatus, bayi & balita adalah :
1. Muntah
Pengertian :
Kluarnya kembali sebagian besar atau seluruh isi lambung yg tjd setelah agak lama makanan masuk kedalam lambung.
Penyebab :
a. Kelainan kongenital saluran pencernaan
- Iritasi lambung
- Atresia Esofagus
- Atresia / stenosis
- Hirschprung (peny bawaan pd by yg tdk terbentuknya saraf simpatis di kolon.
- Tekanan intrakranial yg tinggi
- Cara memberi makan / minum yg salah
b. Faktor Infeksi
- Infeksi traktus urinarius akut
- Hepatitis
- Peritonitis, dll
c. Faktor lain :
- Invaginasi
- Kelainan intracranial
- Intoksikasi
Komplikasi :
a) Kehilangan cairan tubuh / elektrolit sehingga dapat menyebabkan dehydrasi alkaliosis
b) Asidosis (dmn keadaan tubuh kelebihan asam dalam darah)
c) Bila muntah sering & hebat akan tejadi :
- Ketegangan otot dinding perut
- Perdarahan konjungtiva
- Rupture esophagus
- Infeksi mediastinum
- Aspirasi muntah
- Jahitan bs terlepas pd penderita pasca operasi dan timbul perdarahan
2. Gumoh / regurgitasi
Pengertian :
→ keluarnya kembali (tumpah / gumoh) makanan/minuman ketika / beberapa saat setelah minum / menyusu dlm jml yg hanya sedikit.
Penyebab :
- Anak / bayi yg sudah kenyang
- Posisi bayi / anak saat menyusui
- Posisi botol yg salah
- Terburu-buru / tergesa-gesa
3. Diaper rash (ruam popok)
→ warna merah menyeluruh / ruam pada kedua pantat bayi sebagai reaksi kulit thd ammonia pada urin & penyebaran bakteri dari feses yg tjd akibat kontak terus menerus dg keadaan lingkungan yg tdk baik.
Penyebab :
a. Kebersihan kulit yg tdk terjaga
b. Jarang ganti popok setelah bayi / anak kencing
c. Udara / suhu lingkungan yg terlalu panas / lembab
d. Akibat mencret
e. Reaksi kontak thd karet, plastik, deterjen
Tanda & gejala :
a) Iritasi pd kulit yg terkena, muncul sbg erythema
b) Erupsi pd daerah kontak yg menonjol spt :
- Pantat
- Alat kemaluan
- Perut bawah
- Paha atas
4. Sebore
→ Lapisan kulit yg berlapis-lapis pada kepala bayi, walaupun bukan masalah tapi terlihat kurang bagus.
5. Moniliasis / stomatitis / oral trush
→ Bercak-bercak putih pada lidah/bibir/mulut, gusi & langit2 keras akibat jamur (candida albican). Pada saat bayi menerima makanan akan nampak bayi mencoba mengeluarkan sambil menangis.
Penyebab :
a. Candida albican (moniliasis)
b. Hygiene
Langganan:
Postingan (Atom)